![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4oUg8e1Bc8ZIg4yjm-6xxjjxwXrhN3aQmz3marKFkN3fThN2AjoUMux1IdA_Rw8NA8zAV3pKcVEcNluBxrYJJCtNyO8-HAyxy4g8zC9AoOaLhnvdNXSYaHBCSzngLONmRj2NbxUceke4u/s200/7campak-dan-rubela-agus-pabika.jpg)
Imunisasi rutin masih menjadi permasalahan di Papua. Cakupan
imunisasi dasar lengkap masih belum mencapai target nasional dan tidak mencapai
batas 80 persen pada hampir sebagian kabupaten. Bahkan pada kabupaten dengan
angka cakupan imunisasi rutin yang tinggi, tingkat Universal Child Immunization
(UCI) juga masih di bawah 80 persen.
Hal tersebut
di katakan dr. Aloysius Giyai usai membuka kegiatan pertemuan lintas sektor
dalam sosialisasi kampanye Campak dan Rubella fase II provinsi Papua di hotel
Grand Abe, Selasa, (5/6/2018) di Jayapura, Papua.
Kata Aloysius, salah
satu penyebabnya adalah sulitnya akses untuk komunitas mendapatkan layanan atau
rendahnya pemanfaatan layanan kesehatan itu sendiri. Selain karena kendala
geografis, ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan terlatih dan logistik
(kelengkapan cold-chain, vaksin, serta logistik lain) juga mempengaruhi angka
cakupan ini.
"Kampanye
Campak Rubella di Papua menyasar kurang lebih satu juta anak usia sembilan
bulan sampai kurang dari 15 tahun. Sasaran yang harus dicapai untuk mendapatkan
kekebalan komunitas adalah di atas 95 persen,” ujarnya.
Aloysius juga
menambahkan untuk dapat menyukseskan kampanye ini, Kementerian Kesehatan telah
merekomendasikan untuk membentuk kelompok kerja yang akan secara khusus
berkoordinasi untuk memastikan kegiatan kampanye Campak Rubella ini terencana
dengan baik, diimplementasikan baik dan mencapai target nasional.
Sementara itu Ani
Rumbiak staf khusus gubernur Papua bidang kemasyarakatan dan SDM dalam
sambutanya mewakili gubernur Papua mengatakan, masih ada masalah terhadap
anak-anak di Papua yang harus diatasi terutama dalam melakukan imunisasi Campak
dan Rubella secara nasional yang selama ini tidak berjalan maksimal di tiap
daerah.
"Banyak desa
belum terlindungi dengan imunisasi ini secara menyeluruh karena sulitnya akses
layanan kesehatan terkendala pada masalah geografis, tenaga petugas kesehatan
dan logistik. Terkadang menjadi kendala juga orang tua tidak membawa anak untuk
ikut imunisasi dan ini tantangan kita agar ke depan semua dapat di
imunisasi," ujarnya.
Ia juga berharap
dapat mencapai target nasional dengan menggandeng seluruh sektor kesehatan
untuk sukseskan kampanye Campak dan Rubella untuk selamatkan generasi emas
Papua. (ist)
0 thoughts on “Dinkes Prov. Sosialisasikan Materi Penanganan Campak Dan Rubella Fase II di Papua”